A. KOMPOSISI TUBUH HEWAN
Zaman baru ilmu makanan dirintis
oleh ahli kimia bangsa Perancis A.L. Lavoisier dalam tahun 1770-an. Lavoisier
adalah yang pertama-tama yang mengenal bahwa panas hewan berasal dari oksidasi
zat tubuh. Ia membandingkan panas hewan dengan panas yang dihasilkan lilin.
Bentuk umum dari alat-alat yang digunakan Lavoisier dalam penelitiannya
digambarkan dalam lukisan yang dibuat oleh Madamme Lavoisier. Cara penelitian
yang digunakan oleh Lavoisier tidak diketahui karena ia dijatuhi hukuman mati
oleh Pemerintah Perancis pada tanggal 8 Mei 1794 pada umur 51 tahun.
Lowes dan Gilbert, dua orang
ilmiawan bangsa Inggris telah merintis suatu pekerjaan berat untuk menganalisis
seluruh tubuh hewan-hewan ternak. Semenjak itu penelitian-penelitian semacam
tersebut di atas telah dilakukan oleh banyak ahli lainnya. Hasilnya ialah,
telah diperoleh banyak data mengenai komposisi macam-macam spesies pada umur
yang berbeda dan dalam keadaan gizi makanan yang berbeda (Anggorodi,1994)
B. KOMPOSISI
TUBUH TUMBUHAN
Struktur tumbuhan adalah organisasi
individu – individu di dalam ruang yang membentuk tipe vegetasi atau asosiasi
tumbuhan. Sedangkan komposisi tumbuhan merupakan jumlah jenis yang terdapat
dalam suatu komunitas tumbuhan.
Ekologi vegetasi paling sedikit membagi struktur
vegetasi dalam 5 aras yaitu fisiognomi vegetasi, struktur biomassa, life
form ( growth form ), struktur floristik dan struktur tegakan (
Dansereu dalam Mueler-Dumbois & Ellenberg, 1974 ).
PEMBAHASAN
A. KOMPOSISI
TUBUH HEWAN
Tubuh
hewan terdiri dari komponen-komponen darah, meliputi butir-butir darah (
eritrosit, leukosit, dan trombosit) 30% - 45% . Selain itu terdapat pula
beberapa jaringan yang terdiri dari jaringan otot sebanyak 50% ( 75 % air dan
25% bahan kering ), dimana bahan kering tersebut terdiri dari karbohidrat,
protein, lemak, vitamin dan mineral. Selain itu ada pula jaringan epitel yang
merupakan selaput saluran tubuh. Jaringan ikat meliputi ligamentum, kartilago
dan tendo. Dan dilengakapi pula oleh otak dan jaringan saraf. Air sebanyak 60%
, abu 4%.
v Komponen-
Komponen Darah
Dari sudut ilmu pakan, komposisi darah penting karena darah merupakan zat
antar yang membawa zat makanan ke berbagai bagian tubuh dan kemudian membuang
sisa-sisa hasil metabolisme. Darah merupakan 5-10 % dari berat tubuh,
tergantung dari pada spesies dan keadaan gizi. Nilai untuk hewan ternak pada
berbagai umur yang ditentukan dengan penggunaan isotop fosfor telah dikemukaan
oleh Hansard dan kawan-kawannya. Angka- angka unyuk ungas adalah lebih tinggi
daripada mamalia. Volume darah terutama berhubungan erat dengan
jaringan-jaringan aktif tubuh. Jadi semakin besar jumlah jaringan lemak,
semakin rendah presentase darah bagi tubuh sebagai keseluruhan.
Eritrosit
Berfungsi sebagai alat pengangkut zat asam, zat asam
arang antara paru-paru dan jaringan tubuh. Eritrosit mamalia tidak berinti,
tetapi burung, ikan, amphibi, dan reptil berinti. Eritrosit berwarna kuning tua
pucat, tetapi dalam jumlah besar terlihat merah dan memberi warna pada darah. Peranan
eritrosit sebagai O2 dan CO2 dilakukan oleh Hb ( hemoglobin ) yang mampu
melakukan ikatan secara longgar dan mudah dilepaskan kembali. Pembentukan
eritrosit dalam jaringan myeoid dalam sumsum tulang merah memerlukan
erythrocyte maturing factor dan perlu adanya faktor ekstrinsik berupa bahan
pembentuk eritrosit yang penting dan berasal dari makanan dan faktor intrinsik
( ferment dari castle ) yang diduga dihasilkan di daerah pylorus dan duodenum.
Eritrosit yang telah melampaui jangka hidupnya akan pecah untuk selanjutnya
difagositosis oleh sel RES.
Leukosit
Leukosit merupakan salah satu komponen darah yang
berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi atau sebagai
bagian dari sistem kekebalan tubuh. Leukosit bertahan melalui dua cara, yakni
melalui fagositosis dan dihancurkan oleh tisosoma atau dengan menghancurkan
diri yang bertujuan agar enzim oksidase dan proteolitik yang keluar akan mampu
menghancurkan kuman. Leukosit diklasifikisikan menjadi dua yaitu granulosit dan
agranulosit. Granulosit meliputi netrofil, eosinofil, dan basofil sedangkan
agranulosit meliputi monosit dan limfosit.
Trombosit
Trombosit termasuk benda darah yang paling kecil
dengan diameter 2 – 4 mikron. Butir- butir darah merupakan 30-45% dari darah
tergantung pada spesiesnya. Nilai presentasi tersebut dinamakan hematokrit.
Dalam aliran darah berbentuk bulat atau lonjong, bikonveks dan tidak berwarna.
Diluar pembuluh darah bersifat mudah pecah atau sering mengalami aglutinasi dan
mengelompok. Trombosit merupakan sumber tromboplastin ( trombokinase ) yang
penting dalam pembekuan darah. Adapun fungsi dari trombosit yaitu penting dalam
pembekuan darah, kerusakan pada tunika intima pembuluh darah menyebabkan
terjadinya thrombus. Fibrin yang terjadi akan menangkap benda darah sehingga
terjadi thrombus yang menyumbat alirang darah.
Plasma Darah
Mengandung 10% zat padat, lebih dari setengahnya
adalah protein. Sisanya terdiri terutama dari berbagai zat lemak, gula, zat
nitrogen bukan protein,dan garam anorganik. Unsur-unsur anorganik yang penting
adalah Natrium dan Klor dengan Kalium, kalsim, magnesium, fosfor, dan lainnya
yang terdapat dalam jumlah yang lebih sedikit. Terdapat berbagai kombinasi
seperti Natrium bikarbonat, Dinatrium Fosfat, dan kalium Klorida.
Nilai rata-rata berbagai susunan darah pada hewan
tertentu:
Spesies
|
Milimeter darah
Per pon berat badan
|
Jutaan eritrosit
Per milimeter kubik darah
|
Ribuan leukosit per mililiter
kubik darah
|
Sapi
|
26,1
|
6-10
|
5-12
|
Ayam
|
25,0
|
2-3
|
20-35
|
Anjing
|
42,7
|
5-8
|
8-15
|
Kambing
|
32,0
|
13-18
|
6-14
|
Kuda
|
41,0
|
6-10
|
5-11
|
Domba
|
30,0
|
9-11
|
5-10
|
Babi
|
30,0
|
6-7
|
15-25
|
( berbagai faktor, seperti umur dan
stres mempengaruhi nilai susunan darah )
v Jaringan
Epitel
Jaringan ini terdiri dari kumpulan
atau deretan sel-sel yang sangat rapat susunanya sehingga membentuk suatu
lembaran / lapisan yang substansi interselulernya sangat sedikit dan tipis atau
tidak punya, dan cairannya sangat sedikit. Jaringan epitel tidak berdiri
terlepas, tetapi melekat erat pada jaringan dibawah sel. Jaringan ini dinamakan
membrana basalis, tempat sel epitel melekat. Membrana basalis bersifat
permeabel, sehingga zat makanan dari jaringan dibawahnya dapat merespon epitel
melalui membrana ini. Sebagian besar epitel tumbuh dari lapisan ektoderm dan
endoderm, walaupun ada sejumlah epitel yang berasal dari mesoderm. Pada umumnya
mesoderm yang terdapat diantara endoderm dan ektoderm embrio akan menjadi
jaringan ikat atau otot. Epitel yang berbentuk membran dan berasal dari
mesoderm ada dua yaitu : endotelium yang merupakan susunan sel-sel yang
membatasi permukaan dalam pembuluh darah, jantung dan pembuluh limfe.
Mesotelium yang merupakan susunan sel-sel yang membatasi rongga tubuh yang
besar yang juga menutupi organ tertentu seperti misalnya melapisi peritoneum,
pleura dan perikardium. Dalam perkembangan, pada suatu tempat epitel dapat
melekuk, menjadi batang atau pipa sehingga menjadi epitel kelenjar.
Kelenjar Epitel
Kelenjar
Epitel, seperti rambut,wol ,bulu,ekor dan kuku adalah sebagian besar protein di
alam. Karakteristik substansi yang tampak pada jaringan ini merupakan protein
yang dikenal dengan sebutan keratin. Keratin di cirikan dengan kandungan
sulfurnya yang tinggi, dimana sebagian besarnya dikontribusikan oleh asam amino
kistin. Rambut contohnya, terdiri dari kira-kira 15% berat kistin, dan 9% bulu.
Bulu terhidrolisasi mengandung sekitar 85% protein dimana, 80% nya dapat
dicerna.
v Jaringan Ikat
Jaringan ikat dewasa dalam tubuh
hewan mempunyai beberapa perbedaan dengan jaringan epitel, diantaranya yaitu :
jaringan ikat jarang terletak bebas, dan terdapat dibawah jaringan epitel.
Sel-selnya relatif lebih sedikit, dengan bahan antar sel lebih banyak. Dalam
jaringan ikat terdiri dari ligamentum, kartilago dan tendo. Ciri khas jaringan
ikat adalah adanya sel-sel, serabut atau serat dan adanya bahan dasar matrik (
bahan antar sel ).
v Jaringan Otot
Jaringan otot hewan merupakan 50% dari berat tubuhnya.
Salah satu karakeristik dasar hewan yang hidup adalah bergerak/ berpindah.
Pergerakan tubuh atau jaringan terjadi karena adanya kontraksi dan relaksasi
otot dalam berbagai rupa. Sebagian otot bekerja di bawah kendali (secara
sadar), sedangkan sebagian otot yang lain bekerja di luar kendali (di luar
kesadaran). Aktivitas otot membutuhkan energi, bisa dikatakan bahwa makanan
yang masuk baik secara langsung maupun secara tidak langsung akan mempengaruhi
aktifitas otot.
Berdasarkan spesies dan bidang nutrisi, 45 % - 60%
dari berat tubuh hewan dewasa terdiri dari otot rangka, dimana 75% nya adalah
air. Sisanya terdiri terutama dari lemak dengan sejumlah kecil karbohidrat
(glikogen) dan zat-zat mineral. Bahan kering dari otot tersebut diperlihatkan
melalui tabel berikut ini :
Miosin
Aktin
Tropomisin
Troponin
α-Actinin
Myofibrial
β-Actinin
55%
Air 75%
Enzim
Solueble
Protein
Sarkoplasma Myoglobin
70%-75%* 33% Hemoglobin
Globulin
Otot Rangka
Segar
Retikulin
Stromal
dan Kolagen
Partikel,
12% Elastin
Mitokondria dan
Partikel protein lainnya
Bahan
Kering, Lemak Trigliserida
25% 10%-12% Fosfolipid
Kolesterol
Kreatin
Fosfat
Kreatin
Nitrogenus Asam amino
45% ATP, ADP
Anserin,
Karnosin
Asam
nukleat
Glikogen
Substansi
lain, Karbohidrat Gula
12%-14% 45% ter-fosforilasi
Fosfor
Potassium
Sodium Abu,10% Magnesium
Kalsium
Zinc
Klorid
v Air dan Zat Organik
Merupakan bagian terbanyak dan yang
terpenting dari jaringan hewan. Berdasarkan persentase, kadar air menurun bila
dibandingkan dengan umur hewan pada permulaan kehidupan. Misalnya pada sapi,
kadar air berturut-turut 95% untuk embrio sesaat setelah dibuahi. 75-80% waktu
lahir, 66-72% saat umur 5 bulan dan 50-60% pada hewan dewasa. Variasi pada umur
tertentu disebabkan terutama oleh keadaan gizi makanan seperti yang terlihat
dalam penimbuanan lemak. Hewan yang terlalu gemuk mempunyai sebanyak 40% air.
persentase lemak pada umunya bertambah dengan umur akan tetapi sangat
berubah-ubah setiap saat tergantung daripada kadar bahan makanan yang
dikonsumsi. Peneliti-peneliti dari Missauri umpamanya mendapatkan seekor sapi
jantan kurus mengandung 18% lemak, 57% air dibandingkan dengan 41% lemak dengan
42% air pada hewan yang sangat gemuk.
Persentasi Komposisi Tubuh Hewan *
Spesies
|
Air
|
Protein
|
Lemak
|
Zat Mineral
|
Anak sapi baru dilahirkan
|
74
|
19
|
3
|
4,1
|
Anak sapi, gemuk
|
68
|
18
|
10
|
4,0
|
Sapi jantan, kurus
|
64
|
19
|
12
|
5,1
|
Sapi jantan, gemuk
|
43
|
13
|
41
|
3,3
|
Domb, kurus
|
74
|
16
|
5
|
4,4
|
Domba, gemuk
|
40
|
11
|
46
|
2,8
|
Babi 8 kg
|
73
|
17
|
6
|
3,4
|
Babi 30 kg
|
60
|
13
|
24
|
2,65
|
Babi 100 kg
|
49
|
12
|
36
|
2,6
|
Ayam
|
56
|
21
|
19
|
3,2
|
Kelinci
|
69
|
18
|
8
|
4,8
|
Kuda
|
61
|
17
|
17
|
4,5
|
Manusia
|
59
|
18
|
18
|
4,3
|
* Dikurangi isi alat pencernaan
Air
merupakan bagian yang esensial bagi setiap bagian tubuh, tetapi penyebarannya
bervariasi di berbagai bagian. Plasma darah : 90-92% air, Urat daging: 72-78%,
Tulang: ± 45% dan Email gigi : 5%
Protein
terdapat pada setiap sel, zat tersebut merupakan bagian terpenting dari alat
tubuh dan jaringan lunak tubuh, seperti urat daging, tendo-tendo, dan jaringan
ikat.
Sebagian
besar lemak terdapat di jaringan lemak yang terdapat di bawah kulit, sekeliling
alat pencernaa, sekeliling ginjal, dan organ-organ lainnya, akan tetapi zat-zat
tersebut terdapat pula di urat-urat daging, tulang-tulang, dan di
tempat-tempatnya. Pada hakekatnya tiap sel mengandung zat-zat yang dapat
digolongkan sebagai zat lemak. Jumlah yang kecil dari karbohidrat, misalnya
saja glukosa dan glikogen, terdapat dalam tubuh terutama di hati, urat daging,
dan darah.
v Komposisi Zat Mineral
Tubuh
mengandung zat mineral yang sebagian besar terdiri dari unsur-unsur yang
jumlahnya berbeda-beda pada berbagai bagian sesuai dengan fungsinya
masing-masing. Persentasi zat-zat mineral terpenting dalam tubuh adalah sebagai
berikut.
Mineral
|
Persen
|
Mineral
|
Persen
|
Kalsium
|
1,33
|
Klor
|
0,11
|
Fosfor
|
0,74
|
Magnesium
|
0,041
|
Natrium
|
0,16
|
Sulfur
|
0.15
|
Kalium
|
0,19
|
Sebagai
tambahan terhadap unsur-unsur seperti yang tertera dalam tabel terdapat pula
unsur lainnya, yang terdapat dalam jumlah sedikit. Yang sebagian daripadanya
diketahui sangat diperlukan untuk kehidupan. Besi adalah bagian esensial dari
hemoglobin darah dan terdapat dalam jumlah yang lebih sedikit dalam berbagai
jaringan tubuh. Yodium, tembaga, seng, mangan, kobalt, selenium, dan mungkin
fluor, dan krom adalah esensial untuk tujuan-tujuan struktural maupun
metabolisme. Boron, silikon, brom, alumunium, nikel, dan arsen adalah
unsur-unsur yang telah biasa diketemukan dalam tubuh meskipun unsur-unsur
tersebut belum diketahui fungsinya.
Komponen Lain Pada Tubuh Hewan
Bagaimanapun juga kita tidak boleh
berasumsi bahwa tubuh tidak mengandung banyak substansi lain yang menjadi
alasan bagi para ahli gizi untuk meneliti. Contohnya komposisi otot dianggap
sepenuhnya ditillik hampir sepenuhnya dari sudut susunan protein dan asam
aminonya. Ini merupakan kata kunci untuk memahami fisiologi aksi otot dan
hubungannya dengan kebutuhan asam amino. Sistem enzim, sebaliknya tidak hanya
tersusun oleh asam amino dan protein namun juga sering terdiri dari satu atau
lebih vitamin dan elemen anorganik. Selanjutnya, apabila kita menganggap hewan
sebagai makanan, komponen lainnya ini harus turut diperhitungkan. Tabel berikut
ini menggambarkan komposisi parsial gizi dari beberapa bagian pada tubuh hewan.
Komponen
|
Otot
|
Hati
|
Ginjal
|
Uap lembab
(moisture) (g)
|
68
|
70
|
75
|
Protein (g)
|
20
|
20
|
15
|
Lemak (g)
|
11
|
3
|
8
|
Karbohidrat (g)
|
1
|
6
|
0,9
|
Kalsium (mg)
|
10
|
7
|
9
|
Fosfor (mg)
|
180
|
358
|
221
|
Besi (mg)
|
3,8
|
6,6
|
7,9
|
Vitamin C (mg)
|
0
|
31
|
13
|
Ribovlafin (mg)
|
0,17
|
3,33
|
2,55
|
Niasin (mg)
|
4,7
|
13,7
|
6,4
|
Tiamin (µg)
|
80
|
260
|
370
|
Vitamin A (mg)
|
0
|
1,32
|
0,34
|
Jaringan lunak hampir tak mengandung kalsium namun,
namun mengandung fosfor dalam jumlah yang cukup banyak. Dan organ kelenjar,
diperlihatkan kembali pada tabel sebelumnya oleh hati dan ginjal. Pada umumnya,
kandungan tiamin pada otot tergolong level yang lemah pada organ kelenjar.
Pengecualian yang perlu diingat adalah daging babi, dimana level tiamin 4-5
kali dengan yang ada pada daging sapi. Level niasin dan riboflavin juga lemah
pada otot dibandingkan dengan level pada organ kelenjar. Vitamin A terdapat
cukup banyak di hati, namun pada dasarnya tidak ada di otot. Vitamin C juga
ditemukan di beberapa organ kelenjar.
B. KOMPOSISI TANAMAN DAN PRODUKNYA
Komposisi tumbuhan merupakan jumlah
jenis yang terdapat dalam suatu komunitas tumbuhan. Jaringan tumbuh-tumbuhan
terdiri dari air, karbohidrat, lemak dan zat-zat yang menyerupai lemak ( lipida
), vitamin dan mineral. Tumbuh-tumbuhan mengandung zat sama seperti yang
terdapat pada hewan akan tetapi dalam jumlah yang berbeda. Perbedaan utama
tumbuh-tumbuhan dan hewan adalah bahwa tumbuh-tumbuhan umumnya mengandung
karbohidrat dalam jumlah besar sedangkan hewan hanya mengandung sedikit sekali.
Dinding sel tumbuh-tumbuhan terdiri dari karbohidrat yang tidak dapat dicerna
sedangkan sebagian besar dinding sel hewan terdiri dari protein.
Tumbuh-tumbuhan pada umumnya menyimpan cadangan makanan sebagai pati sedangkan
hewan menyimpannya sebagai lemak. Hewan tergantung pada tumbuh-tumbuhan untuk
energinya Komposisi suatu komunitas ditentukan oleh seleksi tumbuhan dan hewan
yang kebetulan mencapai dan mampu hidup di tempat tersebut. Kegiatan anggota
komunitas ini bergantung pada penyesuaian diri setiap individu terhadap faktor-faktor
fisikt, dan biologi yang ada di tempat tersebut (Resosoedarmo dkk.,1984) .
tumbuhan menggunakan karbon dioksida, air, nitrat, dan garam mineral lainnya
untuk membentuk karbohidrat, lemak dan protein; zat yang dibutuhkan hewan untuk
membangun tubuhnya dan kemudian dipecah dalam proses kehidupan. Jadi, tumbuhan
menyimpan energi dan hewan menggunakannya.
Tumbuh-tumbuhan
memperlihatkan pula perbedaan yang besar dalam komposisi di antara spesies
daripada hewan.
Komposisi dari berbagai tumbuh-tumbuhan dan hasilnya
dipaparkan pada tabel berikut:
Air
|
Protein
|
Lemak
|
Karbohidrat
|
Zat Mineral
|
Kalsium
|
Fosfor
|
|
Hijauan
|
|||||||
- Jagung
|
69
|
2,5
|
0,8
|
26
|
1,7
|
0,08
|
0,07
|
- alfalfa
|
73
|
5,2
|
0,8
|
19
|
2,4
|
0,47
|
0,08
|
- timothy
|
72
|
3,2
|
1,0
|
22
|
2,0
|
0,13
|
0,10
|
Hasil
tumbuh-tumbuhan yang dikeringkan
|
|||||||
- Bonggol jagung
|
22
|
5,0
|
1,2
|
66
|
5,3
|
0,38
|
0,07
|
- Biji jagung
|
14
|
9,1
|
3,9
|
72
|
1,3
|
0,08
|
0,31
|
- Biji kacang kedelai
|
8
|
34,9
|
18,1
|
34
|
4,7
|
0,23
|
0,59
|
- Daun alfalfa
|
11
|
21,3
|
2,8
|
55
|
9,5
|
2,11
|
0,26
|
- Batang alfalfa
|
10
|
9,6
|
1,2
|
74
|
5,7
|
0,80
|
0,20
|
- Jerami timothy
|
12
|
6,8
|
2,3
|
74
|
4,9
|
0,32
|
0,17
|
Sumber: Joint United States, “Canadian Tables of Feed
Composition”, Natl. Acod. Sci. Natl.
Research Council Publ.,1232, 1964.
Kadar air tersebut menurun apabila
bijinya menjadi tua. Perbedaan yang mencolok dalam susunan tumbuh-tumbuhan dan
hewan ialah kenyataan bahwa bahan kering tumbuh-tumbuhan terdiri terutama dari
karbohidrat. Komposisi tersebut berfungsi sebagai bahan bangunan maupun bahan
cadangan, sedangkan pada hewan, protein merupakan bahan bangunan dari jaringan
lunak dan lemak adalah zat cadangan. Jadi meskipun tubuh hewan mengandung hanya
sedikit karbohidrat, zat tersebut merupakan bagian utama dari makanan sebagian
besar spesies. Zat tersebut berfungsi sebagai sumber energi secara menyeluruh
atau sebagai cadangan dalam bentuk lemak yang siap mengalami perubahan.
Data
untuk hasil tumbuh-tumbuhan kering berdasarkan kadar air yang berkurang karena
penyimpanan, diberikan dalam tabel tersebut untuk memberikan gambaran mengenai
perbedaan dalam komposisi diantara macam- macam bagian dari tumbuh-tumbuhan.
Gambaran untuk jerami jagung dan biji jagung memberikan suatu perbandingan
antara bagian vegetativ dari tumbuh-tumbuhan dan bijinya. Data untuk kacang
kedelai menggambarkan kekhususan dari biji leguminosa dan data dari hasil-hasil
alfalfa memberikan gambaran mengenai perbedaan antara daun dan tangkai.
ZAT MINERAL
Zat-zat
mineral yang digunakan tumbuh-tumbuhan untuk pertumbuhannya, diperoleh dari
tanah melalui akar-akarnya dalam bentuk garam mineral. Jumlah mineral dalam
tumbuh-tumbuhan sangat berubah-ubah pada berbagai spesies maupun pada bagian
dari tumbuh-tumbuhan. Meskipun terdapat dalam sebagian besar tumbuh-tumbuhan
dalam jumlah yang kecil zat mineral adalah esensial untuk pertumbuhan.
KESIMPULAN
Komposisi tubuh hewan meliputi :
1. Komponen
darah terdiri dari butir-butir darah ( eritrosit, leukosit dan trombosit ) 30%
- 45%
2. Jaringan
otot sebanyak 50% ( 75 % air dan 25% bahan kering ), dimana bahan kering
tersebut terdiri dari karbohidrat, protein , lemak ,abu, vitamin dan mineral.
3. Air sebanyak
60%
4. Jaringan epitel
5. Jaringan
ikat yang terdiri dari ligamentum, kartilago dan tendo
6. Dilengkapi
pula oleh otak dan jaringan saraf
Komposisi
tanaman :
Tumbuh-tumbuhan mengandung zat sama seperti yang
terdapat pada hewan akan tetapi dalam jumlah yang berbeda. Perbedaan utama
tumbuh-tumbuhan dan hewan adalah bahwa tumbuh-tumbuhan umumnya mengandung
karbohidrat dalam jumlah besar sedangkan hewan hanya mengandung sedikit sekali.
Dinding sel tumbuh-tumbuhan terdiri dari karbohidrat yang tidak dapat dicerna
sedangkan sebagian besar dinding sel hewan terdiri dari protein. tumbuhan
menggunakan karbon dioksida, air, nitrat, dan garam mineral lainnya untuk
membentuk karbohidrat, lemak dan protein; zat yang dibutuhkan hewan untuk
membangun tubuhnya dan kemudian dipecah dalam proses kehidupan. Jadi, tumbuhan
menyimpan energi dan hewan menggunakannya.
DAFTAR PUSTAKA
· Anggorodi, R. 1994. Ilmu Makanan Ternak Umum.Gramedia
Pustaka Utama,Jakarta.
· Parakkasi,Aminudin.2002.Ilmu Gizi Dan Makanan Ternak.Angkasa,
Bandung.
· Mc Donald, Edwards,
Greenhalgh,Morgan. 1995.Animal Nutrition.LST,New
York.
· Coalson,J.A. and
J.G.lecce.1973.Journal Animal Science.36:381
· Elliot, J.I. and J.P.
Bowloand.1970.Journal Animal Science.30:923
· Firth, J. And
B.C.Johnson.1956.Journal Nutrient.59:223
v
Tidak ada komentar:
Posting Komentar