ABSTRAK
Es krim dapat didefinisikan sebagai makanan beku yang dibuat dari produk susu (dairy) dan dikombinasikan dengan pemberi rasa (flavor) dan pemanis (sweetener) (David, 1994).
Es krim dapat didefinisikan sebagai makanan beku yang dibuat dari produk susu (dairy) dan dikombinasikan dengan pemberi rasa (flavor) dan pemanis (sweetener) (David, 1994).
Es krim merupakan produk olahan susu yang dibuat
dengan cara membekukan dan mencampur bahan baku secara bersama-sama . Bahan
yang digunakan adalah kombinasi susu dengan bahan tambahan seperti gula dan
madu atau tanpa bahan perasa dan warna , dan stabilizer, bahan campuran es
krim disebut ice cream mix (ICM), dengan
pencampuran bahan yang tepat dan pengolahan yang benar maka dapat dihasilkan es
krim dengan kualitas baik (Susilorini dan Sawitri, 2007)
Es krim adalah
buih setengah beku yang mengandung lemak teremulsi dan udara. Sel-sel udara
yang ada berperanan untuk memberikan texture lembut pada es krim tersebut.
Tanpa adanya udara, emulsi beku tersebut akan menjadi terlalu dingin dan
terlalu berlemak.
Bahan utama dari es krim adalah lemak (susu), gula, padatan non-lemak dari susu (termasuk laktosa) dan air. Sebagai tambahan, pada produk komersil diberi emulsifier, stabiliser, pewarna, dan perasa. Sebagai emulsifier biasanya digunakan lesitin, gliserol monostearat atau yang lainnya. Emulsifier ini berguna untuk membangun distribusi struktur lemak dan udara yang menentukan dalam membentuk sifat rasa/tekstur halus dan pelelehan yang baik. Untuk stabilisernya bisa digunakan polisakarida dan ini berfungsi sebagai penambah viskositas. Sedangkan pewarna dan perasa bisanya bervariasi tergantung pada selera pasar.
Bahan utama dari es krim adalah lemak (susu), gula, padatan non-lemak dari susu (termasuk laktosa) dan air. Sebagai tambahan, pada produk komersil diberi emulsifier, stabiliser, pewarna, dan perasa. Sebagai emulsifier biasanya digunakan lesitin, gliserol monostearat atau yang lainnya. Emulsifier ini berguna untuk membangun distribusi struktur lemak dan udara yang menentukan dalam membentuk sifat rasa/tekstur halus dan pelelehan yang baik. Untuk stabilisernya bisa digunakan polisakarida dan ini berfungsi sebagai penambah viskositas. Sedangkan pewarna dan perasa bisanya bervariasi tergantung pada selera pasar.
Bahan-bahan tersebut
dicampur, dipasteurisasikan, dihomogenasikan, dan didinginkan dengan cepat.
Setelah emulsi minyak dalam air tersebut dibiarkan dalam waktu yang lama,
kemudian dilewatkan dalam kamar yang suhunya cukup rendah untuk membekukan
sebagian campuran. Pada saat yang sama udara dimasukkan dengan cara dikocok.
Tujuan dari pembekuan dan aerasi ini adalah pembentukan buih yang stabil
melalui destabilisasi parsial dari emulsi. Pengocokan tanpa pendinginan tidak
akan memberikan buih yang stabil. Jika buih terlalu sedikit produknya akan
tampak basah, keras dan sangat dingin. Sedang jika buihnya terlalu banyak maka
produknya akan tampak kering. Sel-sel udara pada es krim harus berukuran
sekitar 100 mikron. Jika sel udaranya terlalu besar, es krimnya akan meleleh dengan
cepat. Sedang jika sel udaranya terlalu kecil maka buihnya akan terlalu stabil
dan akan meninggalkan suatu ‘head’ ketika meleleh.
DAFTAR ISI
Cover ........................................................................................................................
Abstrak
.........................................................................................................................1
Daftar isi
.......................................................................................................................2
Pendahuluan
A.Latar Belakang
...................................................................................................
3
B.Tujuan
....................................................................................................................
3
Tinjauan
Pustaka………………………………………………….……………………. 4
Bahan dan Cara Kerja
A.Bahan dan
alat……………………………………………………..……………….. .5
B.Cara Membuat….……………………………………………………………………...5
Hasil dan Pembahasan
A.Hasil
Pengamatan………………………………………………....………………..6
B.Pembahasan…………………………………………………………...……………...6
Kesimpulan...……………………………………………………………………...………. 7
Daftar pustaka……………………………………………………………………………7
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Es krim yaitu susu
beku yang berbentuk susu padat yang dibuat dari campuran susu, gula, dan bahan
pemantap, bahan penyedap rasa serta aroma tanpa bahan makan lainyan (bahan
pengemulsi dan pewarna) dan dikemas dalam pelastik atau karton khusus.
Lemak merupakan bahan
baku pembuatan Es krim, fungsinya untuk memberikan tekstur halus, berkontribusi
dengan rasaserta memberikan efek sinersisi pada rasa yang digunakan. Di samping
itu, penggunaan lemak akan memperindah tampilan Es krim. Lemak dan Es krim berasal
dari susu atau bisa diganti dengan bahan nabati seperti susu kedelai, susu
beras atau susu kambing
Pembuatan es krim
sebenarnya sederhana saja yaitu membekukan adonan. Untuk membekukan adonan
dengan mencairkan bongkahan es batu. Air murni pada tekanan satu atmosfer akan
membeku pada suhu 0ºC. awalnya air akan membeku menjadi es namun paermukaan es
yang berkontak langsung dengan udara akan segera naik lagi dan lama-kelamaan
akan mencair menjadi air lagi. Namun bila ke dalam air tersebut dimasukkan
garam, titik beku akan menurun. Jadi untuk membekukan adonan es krim suhu harus
di bawah 0ºC. Ada hal yang menarik dalam pembuatan es krim yaitu adanya
pemutaran kaleng tempat adonan es krim. Pemutaran dilakukan secara terus
menerus dalam proses pembuatan es krim.
Dahulu es krim dianggap sebagai makanan yang mewah dan hanya dihidangkan
pada acara - acara yang spesial. Namun saat ini es krim telah beredar di
kalangan masyarakat luas baik dari kalangan menengah keatas hingga kalangan
menengah ke bawah.Semua bisa menikmati es krim. Dulu orang-orang
beranggapan bahwa membuat es krim adalah hal yang sangat merepotkan. Untuk
membuat es krim, Es didapatkan dari danau atau kolam yang membeku saat musim
dingin, kemudian dipotong dan disimpan dalam tumpukan jerami, lubang di dalam
tanah, atau tempat penyimpanan es yang terbuat dari kayu dan diberi jerami. Es
disimpan untuk kemudian dipakai saat musim panas. Saat musim panas, es krim
kemudian dibuat secara tradisional dengan mengolah adonan didalam mangkuk besar
yang ditaruh dalam sebuah tube yang diisi dengan campuran es yang telah
dihancurkan dan garam, yang membuat adonan es krim itu membeku. Namun, seiring
perkembangan tegnologi saat ini, membuat es krim adalah hal yang sangat mudah.
Sebagian besar masyarakat di dunia menyukai es krim. Namun tak sedikit pula
yang beranggapan bahwa es krim adalah makanan penyebab flu dan batuk. Hal
tersebut sama sekali tidak benar karena ketika masuk ke mulut, es krim dengan
segera akan mencair. Mencairnya es krim dengan cepat dipacu oleh suhu tubuh individu
yang mengonsumsinya. Dengan demikian, saat es krim masuk ke kerongkongan,
suhunya sudah tidak sedingin air es. Meskipun demikian, es krim sebaiknya
dihindari oleh penderita radang tenggorokan, amandel, atau asma. Ketiga
penyakit tersebut dapat kambuh apabila terinduksi suhu dingin.
Tidak hanya sebagai makanan yang enak namun, es krim juga memiliki beberapa
manfaat bagi orang yang mengkonsumsinya. Namun, manfaat itu dapat dirasakan
dengan catatan “Mengkonsumsi es krim berdasarkan porsi yang sesuai”
Produk-produk susu
telah di ketahui memegang peranan penting dalam makanan manusia di berbagai
negara, yang menjadi perhatian khusus adalah bahwa fakta menyatakan dengan
tingkat nutrisinya yang tinggi, susu dapat di Jadikan makanan tambahan walau susu mewakili 10% konsumsi total
protein. Peranan penting lainnya adalah bahwa produk susu biasanya di konsumsi.
1.2 Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui
olahan susu menjadi produk es krim
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Es krim tidak lain berupa busa (gas yang terdispersi
dalam cairan) yang diawetkan dengan pendinginan. Walaupun es krim tampak
sebagai wujud yang padu, bila dilihat dengan mikroskop akan tampak ada empat
komponen penyusun, yaitu padatan globula lemak susu, udara (yang ukurannya
tidak lebih besar dari 0,1 mm), kristal-kristal kecil es, dan air yang
melarutkan gula, garam, dan protein susu. Berbagai standar produk makanan di
dunia membolehkan penggelembungan campuran es krim dengan udara sampai
volumenya menjadi dua kalinya (disebut dengan maksimum 100 persen overrun). Es
krim dengan kandungan udara lebih banyak akan terasa lebih cair dan lebih
hangat sehingga tidak enak dimakan.
Es krim adalah sebuah makanan
beku dibuat dari produk dairy seperti krim (atau sejenisnya), digabungkan
dengan perasa dan pemanis. Campuran ini didinginkan dengan mengaduk sambil
mengurangi suhunya untuk mencegah pembentukan kristal es besar. Tradisionalnya,
suhu dikurangi dengan menaruh campuran es krim ke sebuah wadah dimasukkan ke
dalam campuran es pecah dan garam. Garam membuat air cair dapat berada di bawah
titik beku air murni, membuat wadah tersebut mendapat sentuhan merata dengan
air dan es tersebut.
. Nilai gizi es krim sangat tergantung pada nilai
gizi bahan baku yang digunakan, untuk membuat es krim yang memiliki kualitas
tinggi bahan bakunya perlu diketahui dengan pasti, dengan menggunakan susu
sebagai bahan utama pembuatan es krim maka es krim memiliki sumbangan terbesar
nilai gizinya. Dibalik kelembutan dan rasa manisnya, es krim terbukti memiliki
beberapa fakta gizi yang tidak terduga, keunggulan es krim yang didukung oleh
bahan utamanya yaitu susu tanpa lemak dan lemak susu maka es krim hampir
sempurna dengan kandungan gizi yang lengkap.
Pembuatan es krim menggunakan bahan tambahan yaitu bahan pengembang dan
bahan penstabil. Untuk bahan pengembang dapat digunakan baking powder (natrium
bikarbonat) yang merupakan bahan pengembang dan dipakai untuk meningkatkan
volume dan memperingan tekstur bahan makanan antara lain es krim. Fungsi lain bahan pengembang jika ditambahan
dengan adonan es krim karena natrium bikarbonat bereaksi dengan asam juga
digunakan sebagai obat untuk menetralkan asam lambung berlebihan.
BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu
dan Tempat Praktikum
Dilaksanakan Pada Hari Kamis, Tanggal 25 September 2014,
Pukul 13.00 Sampai Dengan Selesai.
Di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas
Sam Ratulangi Manado.
3.2 Alat
dan Bahan Alat dan Bahan
Alat
1. Panci
2. Sendok
kayu
3. Mixer
4. Wadah
5. Pisau
6. Kompor
7. Tempat
es krim
8. Mesin
pembeku (kulkas)
9. baskom
Bahan
1. Susu
cair 1 liter
2. Gula
pasir 200 gram
3. Maizena 2 sdm
4. Susu
bubuk 200 gram
5. Coklat
bubuk 45 gram
6. Kuning
telur 2 butir
7. Agar-agar 1 bungkus
8. Wafer
selamat 2 bungkus
9. Garam
secukupnya
10. Vanili
secukupnya
3.3 cara membuat
·
Menyiapkan alat dan bahan yang
diperlukan
·
Masukan semua bahan
ke dalam wadah
·
Semua bahan di campur secara merata
·
Setelah itu masukan ke dalam panci dan masak dengan api yang kecil
·
Di aduksampai mendidih
·
Setelah mendidih di angkat dan di dinginkan lalu di
mixer
·
Kemudian di masukan ke dalam baskom
masukan ke dalam freezer
·
Setelah beku di mixer sampai lembut dan mengembang
·
Lalu di masukan ke tempat es krim dan masukan lagi
kedalam freezer
·
Es krim siap di simpan atau di makan.
BAB IV HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Pengamatan
Es krim
|
Hasil
Pengamatan
|
|||
Aroma
|
Tekstur
|
Warna
|
Rasa
|
|
Aroma coklat dan vanili
|
Halus/lembut
|
Coklat
|
Manis essence coklat
|
4.2
Pembahasan
Dari data diatas dapat diketahui bahwa pada suhu kamar yang sama yaitu
-7ºC, adonan es krim yang pada proses pembuatanya dilakukan pemutaran membeku
lebih cepat yakni 23 menit 45 detik dan kondisi adonanya benar-benar membeku
sedangkan pada adonan yang pada proses pembuatanya tidak dilakukan pemutaran
mempunyai waktu beku yang relatif lama yakni 58 menit 20 detik. Hal ini berkaitan dengan fungsi garam sebagai media penurun suhu. Garam
merupakan larutan elektrolit yang mempunyai titik beku yang rendah di bawah
0ºC. Pada adonan yang dilakukan pemutaran, garam akan lebih tercampur merata
pada semua kristal-kristal es yang ada pada ember sehingga dapat dengan cepat
menurunkan suhu es yang ada disekitar adonan tersebut sehingga adoanan akan
lebih cepat membeku. Sedangkan pada adonan yang tanpa dilakukan pemutaran,
garam akan sulit untuk bercampur dengan kristal-kristal es yang mengakibatkan
penurunan suhu sedikit terhambat dan akan berpengaruh terhadap waktu pembekuan
adonan, terjadi penggelembungan pada adonan yang pertama (tanpa pemutaran)
disebabkan tidak meratanya suhu yang ada disekitar adonan.
BAB
V KESIMPULAN
Es krim adalah sejenis makanan semi padat yang
dibuat dengan cara pembekuan tepung es krim atau campuran susu, lemak hewani
maupun nabati, gula, dan dengan atau tanpa bahan makanan lain yang diizinkan.
Es krim yang dihasilkan pada praktikum ini memiliki tekstur yang lembut dan
cita rasa yang kuat.
Es
krim merupakan salah satu produk koloid yang tergolong kedalam buih dan emulsi.
Buih terjadi karena adanya lemak teremulsi dan juga karena adanya kerangka dari
kristal-kristal es yang kecil dan terdispersi didalam larutan makromolekular
berair yang telah diberi gula, sedangkan emulsi terjadi karena fase
terdispersinya merupakan zat cair. Garam yang diberikan pada wadah menyimpan es
krim pada saat dikeluarkan dari freezer juga merupakan koloid yang menjaga suhu
es batu dan air dalam wadah menjadi sama dengan titik beku garam, yang lebih
rendah dari titik beku air.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pengajar Fapet Unsrat: Modul Praktikum Teknologi Hasil Ternak,
Manado 2014
Padaga, M dan M, E, Sawitri, 2005, Es Krim yang Sehat, Trubus Agrisarana,
Surabaya.
Suprayitno, E, H, Kartikaningsih, dan S, Rahayu, 2001, Pembuatan Es Krim
dengan Menggunakan Stabilisator Natrium Alginat dari Sargassum sp, Dalam
Jurnal Makanan Tradisional Indonesia ISSN: 1410-8968, Vol, 1 No, 3, Hal, 23-27.
Hart,harold.1987.KimiaOrganik.Erlangga :
Jakarta
Di akses pada rabu 12 november 2014 http://sandieariga.blogspot.com/
http://mufraihsaniah.blogspot.com/2013/05/blog-post.html
http://anilapurnamawati.blogspot.com/2014/05/laporan-praktikum-pembuatan-es-krim.html
http://mufraihsaniah.blogspot.com/2013/05/blog-post.html
http://anilapurnamawati.blogspot.com/2014/05/laporan-praktikum-pembuatan-es-krim.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar